Best Blogger Tips

Wednesday, 9 October 2013

ASA INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA


Bukan hal yang mustahil menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional, dimana berdasarkan data, penutur Bahasa Indonesia berjumlah lebih dari 220 juta orang, atau bisa disebut sebagai yang terbesar di Asia tenggara. Hal ini tentu akan mempermudah Bahasa Indonesia untuk lebih berkembang dan menjadi bahasa internasional.
Akhir tahun 2010, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia secara terbuka mengusulkan agar Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa resmi ASEAN. Setahun sebelumnya, delegasi DPR RI juga telah mengutarakan usul serupa. Indonesia pun secara resmi telah mengusulkan amandemen statuta ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) agar Bahasa Indonesia masuk dalam bahasa kerja AIPA, tentu saja selain Bahasa Inggris. Namun, sebelum mengambil kesimpulan ada baiknya kita bahas hal ini lebih lanjut dari berbagai sisi.
KEKUATAN
1.    Jumlah penutur  yang banyak (dalam hal ini penduduk Indonesia) yang berjumlah lebih dari 220 juta orang, yang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia, baik sebagai TKI, pengusaha, pelajar, atau dari banyaknya penduduk Indonesia yang menikah dengan orang asing, serta mulai maraknya orang asing yang belajar bahasa dan budaya Indonesia dapat menjadi faktor pendukung Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
2.    Budaya serta destinasi wisata yang beragam di Indonesia. Indonesia adalah surganya wisata bahari, tidak bisa dipungkiri Indonesia memiliki lautan yang sangat luas, yang di kelilingi oleh dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia sehingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Kebudayaan Indonesia juga tidak dapat disepelekan begitu saja, karena delapan dari ratusan budaya Indonesia sudah diakui sebagai warisan dunia termasuk diantaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan, angklung, batik, wayang, museum purbakala sangiran, keris, dan tari saman.
3.    Faktor kemudahan dalam mempelajari Bahasa Indonesia juga menjadi kekuatan tersendiri, karena kalau dibandingkan dengan bahasa lain seperti bahasa Jerman, Inggris atau bahasa Latin yang punya banyak aturan di soal Grammar memang bahasa Indonesia bisa dianggap lebih mudah.
KELEMAHAN
1.    Penggunaan Bahasa Indonesia yang belum menyeluruh
Hal ini dilihat dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya di daerah pedalaman seperti pada daerah timur Indonesia, masih banyak penduduk yang tidak lancar atau malah tidak dapat berbahasa Indonesia.
2.    Kurangnya kecintaan terhadap Bahasa Indonesia
Di kandang sendiri, bahasa Indonesia masih kalah menarik dibandingkan dengan bahasa Inggris, bahkan bahasa Arab. Mahir berbahasa Inggris atau berbahasa Arab bagi orang Indonesia lebih mendatangkan kebanggaan daripada mahir berbahasa Indonesia. Kemahiran berbahasa Indonesia dianggap sesuatu yang lumrah, dan umum. Bahkan pada beberapa daerah di Indonesia bahasa daerah lebih dihargai dan dicintai dalam kehidupan sehari-hari. Inilah problem penghargaan kita terhadap Bahasa Indonesia.
3.    Kurangnya faktor sejarah pendukung
Dibanding dengan negara lain, seperti Belanda, Inggris, Jepang, dan negara lainnya, Indonesia masih kalah dalam hal sejarah, terutama dalam hal kependudukan. Kita tidak dapat memungkiri adanya pengaruh kependudukan suatu negara terhadap negara lainnya berpengaruh pada perkembangan, dan penggunaan bahasa pada negara tersebut.
4.    Sedikitnya tokoh Indonesia yang mendunia
Minimnyaa tokoh Indonesia yang dijadikan rujukan suatu referensi atau teori. Seringkali, buku referensi suatu teori memakai bahasa “si empunya” teori. Seperti Rudolf Kranenburg dengan bahasa Belandanya, hal ini dapat juga dilihat dari tokoh-tokoh lainnya. Tokoh Indonesia yang mendunia juga terbilang sedikit, sebut saja Soekarno dan Habibie, itupun tidak berpengaruh banyak terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Kurangnya ikon berbau Indonesia yang mendunia di dunia remaja juga memberi efek negatif, seperti  saat ini korea dikenal dengan k-pop, dan jepang dengan manga-nya, yang membuat penduduk dari berbagai penjuru dunia mempelajari budaya negara tersebut termasuk bahasanya.


5.    Perbandingan peminat Bahasa Indonesia lebih kecil, apabila dibandingkan dengan bahasa asing lainnya.
Meski penutur Bahasa Indonesia terbilang besar, hal itu dipengaruhi oleh jumlah penduduk Indonesia yang besar pula. Dengan kata lain, peminat Bahasa Indonesia dari negara lain tidak terlalu besar.
PELUANG
Berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa  peluang Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional  memang terbuka, tetapi untuk saat ini atau dalam waktu dekat peluang tersebut sangat tipis, apalagi bila berkaca pada faktor kelemahan yang dimiliki Bahasa Indonesia cenderung lebih besar pengaruhnya dibanding faktor penguatnya. Kita masih harus lebih menggalakkan lagi penggunaan bahasa indonesia bagi masyarakat Indonesia, serta pemerintah juga harus memberi perhatian yang serius untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia di kancah internasional.
ANCAMAN
Salah satu ancaman terbesar di era modern ini adalah globalisasi, serta kita rakyat Indonesia sendiri. Dimana budaya asing lebih cepat dikenal dan menanamkan pengaruhnya, termasuk diantaranya bahasa. Hal ini bukan hanya menghambat proses Internasionalisasi Bahasa Indonesia tetapi juga dapat memudarkan semangat nasionalisme dalam diri generasi muda. Contoh yang paling terlihat adalah antusiasme yang tinggi dari para geneasi muda bangsa untuk untuk belajar budaya dan bahasa asing, sebut saja Korea, Jepang, Mandarin, Amerika, dan Inggris yang sedang menjadi tren saat ini. Citra atau image  Indonesia akhir-akhir ini juga tergambar sebagai negara atau wilayah yang tidak aman, fluktuasi politik yang tidak pasti, serta citra kisruh sosial yang berujung pada anarkisme seperti pada demonstrasi untuk pengecaman film “The Innocent of Moeslims”.


KESIMPULAN
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya Bahasa Indonesia memang memiliki peluang untuk menjadi bahasa internasional meskipun itu sangat tipis. Sehingga dalam waktu dekat ini bahasa indonesia tidak dapat menjadi bahasa internasional. Masih banyak hal yang harus dibenahi agar bahasa Indonesia dapat berkembang menjadi bahasa Internasional. , dan kita sebagai rakyat Indonesia sudah seharusnya mendukung program internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Bagikan Artikel Ini :

0 comments:

Post a Comment