Best Blogger Tips

Monday 6 October 2014

Candu Subsidi BBM



Candu Subsidi BBM

Beberapa hari ini polemik perihal subsidi BBM kembali mengemuka di ruangpublik. Kini Indonesia harus bersiap memasuki babak baru dalam sejarahnya karena akan dihadapkan pada berbagai pilihan kebijakan yang sulit dibidang fiskal.

Menaikan harga BBM akan menjadikan harga barang meningkat, daya beli masyarakat menurun, dunia usaha lesu karena bahan baku dan biaya produksi melonjak naik, serta pengangguran dimana-mana. Mencabut atau mengurangi subsidi BBM akan berdampak pada meningkatnya inflasi. Jika dampak dari inflasi semakin parah hingga tidak terkendali (hiperinflasi), maka dapat menurunkan perekonomian masyarakat secara luas  yang menjadi penyebab lesunya pertumbuhan ekonomi negara. Disisi lain sulit untuk berbicara perihal pertumbuhan ekonomi tanpa infrastruktur yang memadai. Padahal selama ini pembangunan infrastruktur seperti tersandera oleh subsidi BBM yang mencapai ratusan triliun. Di APBN 2014, alokasi dana untuk infrastruktur hanya 2, 3 persen, padahal India menganggarkan hingga 7 persen dan Tiongkok 11 persen. Kelak Pemerintahan yang baru harus berani mengambil keputusan yang tidak populer dengan meninjau subsidi BBM. Karena semakin lama diberikan subsidi BBM justru menjadi candu. Kelak ketika era ASEAN Economic Community mulai berjalan Indonesia akan berhadapan dengan persaingan ditingkat global, jumlah penduduk yang semakin banyak, serta dinamika masyarakat beraneka ragam. Permasalahan baru pun akan muncul apabila infrastruktur tidak segera ditingkatkan-Pebri

Opini ini sebelumnya telah dimuat di Suara Merdeka, Kamis 11 September 2014
Bagikan Artikel Ini :

0 comments:

Post a Comment